Sempat Jadi Sasaran, Eric Nam Buka-Bukaan Soal Rasisme Anti Asia di Amerika
Rasisme yang dialami oleh orang Asia di Amerika menjadi topik perbincangan hangat dunia saat ini. Pasalnya, beberapa waktu lalu terjadi penembakan yang menewaskan 6 orang Asia di Atlanta, Amerika. Setelah penembakan ini terjadi, Eric Nam turut angkat suara dengan menuliskan artikel khusus di Majalah Time. Kemudian, pria yang lahir di Atlanta tersebut juga sempat menjalani wawancara dengan CNN untuk membahas hal tersebut.
Eric Nam menjelaskan, sudah ada
tanda-tanda peringatan dari orang Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik (AAPI),
terutama dalam setahun terakhir, terkait meningkatnya rasisme dan kekerasan
terhadap orang Asia di Amerika.
"Selama setahun terakhir, kami menjadi yang
paling lantang dari sebelumnya. Kami telah meminta sekutu untuk berdiri bersama
kami dan untuk bertarung dengan kami dan, sayangnya, semua tanda peringatan,
mereka semacam tidak diperhatikan, mereka sepertinya tidak mendengarkan,"
ujarnya.
Eric Nam menceritakan bahwa banyak orang Amerika
keturunan Asia, termasuk dirinya sendiri, telah mengalami kebencian selama
bertahun-tahun. Sayangnya, baru sekarang orang menyadari rasisme yang diderita
orang Asia.
"Saya pikir itu disebabkan karena
ketidaktahuan, dari kurangnya pendidikan, dan kurangnya wacana, tetapi secara
mutlak diri saya, seperti yang saya singgung dalam artikel saya, ada begitu
banyak momen di mana saya merasa menjadi sasaran atau didiskriminasi atau hal-hal
yang dapat bersifat rasis biasa… 'Apakah ini rasis? Saya tidak yakin, tapi saya
tidak begitu yakin bagaimana mengidentifikasinya,' dan kami tidak pernah
benar-benar melakukan percakapan semacam itu," paparnya.
Eric juga menyebut banyak momen gelap yang dirasakan orang keturunan Amerika-Asia di sana, seperti seolah-olah mereka bukan dari sana. Padahal ia lahir dan besar di Atlanta, dan bahasa Inggris adalah bahasa pertamanya.
Namun orang-orang sering kali membuat pernyataan mikroagresif seperti, "Mengapa bahasa Inggris Anda begitu baik?" atau "Di mana Anda belajar bahasa Inggris?"
Eric juga menyampaikan rasa mirisnya di mana saat ini banyak orang Asia yang menjadi mengurungkan niat mereka menimba ilmu di Amerika, karena isu rasisme yang begitu tinggi.
"Banyak orang yang saat ini
takut, banyak yang jadi berpikir Amerika dari sisi yang negatifnya. Seperti
ketika ada yang berkata akan bersekolah atau tinggal di Amerika, banyak yang
akan melarang karena di sana tidak begitu aman. Ini sangat disayangkan dengan
mempertimbangkan bahwa saya sangat percaya dan sangat mencintai negara ini.
Amerika telah menawarkan banyak hal pada dunia dan memiliki keindahan. Dan
melihat yang ditunjukkan adalah hal seperti itu (rasisme) sangat mengecilkan
hati saya," tutup Eric Nam.
Posting Komentar
0 Komentar